Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan 8 anak laki-laki di bawah umur menjadi korban dalam peredaran online video pornografi jaringan internasional ini. Dalam video yang dijualbelikan melalui akun media sosial Telegram ini mereka menjadi obyek pelampiasan seksual orang dewasa.
Adapun korban pelecehan siswa kelas two SD ini, kata Iptu Sri sudah mendapat pendampingan psikologi dan pekerja sosial (peskos). “Untuk korban juga sudah kami berikan pendampingan dan layanan psikologi dan peskos berikut pemulihan,” ucap Iptu Sri.
Saat ini pelajar SMP itu sudah berada di rumah aman KPAID Tasikmalaya untuk menjalani proses pemulihan psikologis sejak ditangkap pekan lalu.
Penantian 32 tahun korban pemerkosaan beramai-ramai di India mencari keadilan – 'Tangis saya pecah bila teringat satu momen yang menghancurkan hidup saya selamanya'
Kami juga dipasangkan secara acak dua kali dengan orang-orang yang tampak seperti anak laki-laki praremaja sedang masturbasi dalam siaran langsung di obrolan video.
Kasus dugaan perkosaan anak di Padang: 'Bukti upaya pencegahan kekerasan anak terlupakan' selama pandemi
Kejadian ini tidak direkam, dan kami mengakhiri kedua obrolan dengan cepat sebelum melaporkannya ke pihak berwenang.
Expert pesantren Aceh dicambuk karena lecehkan santrinya, kedekatan ustad dengan anak read more 'dianggap biasa'
'Saya pikir itu adalah akhir segalanya' – Para penyintas Mpox di seluruh dunia berbagi kisah mereka
Umar memperkirakan, movie ini dibuat tidak hanya di dua lodge tersebut tapi juga di beberapa hotel lainnya.
Beberapa orang lain yang dikenai tuduhan sudah dijatuhi hukuman dan di antaranya ada yang dihukum sampai 15 tahun penjara.
DoodStream menjadi platform berbagi video clip yang sangat populer di Twitter atau X. Sering digunakan untuk berbagi link video asusila, termasuk video ibu dan anak viral.
Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, dugaan awal, kasus ini bermula saat seorang pelajar laki-laki mengajak anak perempuan untuk berhubungan seksual. Anak perempuan tersebut pun setuju dengan syarat dibayar.
Beberapa selebriti Indonesia tak hanya terkenal karena bakat mereka, tetapi juga karena kisah cinta mereka dengan para konglomerat.